Para tentara Filipina yang berperang melawan kelompok Abu Sayyaf. | (Reuters/Handout/Western Mindanao Command) |
Sedangkan di kubu Abu Sayyaf, hanya lima orang militan yang berhasil dibunuh. Hal itu diungkapkan oleh militer Filipina yang dikutip dari BBC, Minggu (10/4/2016). Sedikitnya 4 tentara telah dipenggal oleh Abu Sayyaf dalam penyerbuan tersebut.
Menurut laporan IB Times, Minggu (10/4/2016), dari kubu Abu Sayyaf dilaporkan empat militan tewas. Korban tewas lebih banyak dialami pihak tentara Filipina, karena menuru tpejabat setempat, Abu Sayyaf telah mengerahkan sekitar 100 hingga 150 militan dengan sangat cepat.
Militer Filipina menyatakan penyerbuan ini menargetkan komandan Abu Sayyaf yang telah mendeklarasikan diri terkait dengan Islamic State (IS)/Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Pemerintah Amerika Serikat (AS) juga menawarkan uang US$5 juta untuk informasi keberadaan pemimpin Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon. Jaringan IS kini menjadi ancaman di seluruh Asia Tenggara.
“Kelompok kami sedang bersiap menyerang mereka. Namun di jalan, mereka disergap,” kata juru bicara satuan militer Filipina yang terlibat dalam pertempuran itu, Kolonel Benedict Manquiquis, kepada radio DZRH yang dikutip BBC.
“Posisi musuh berada di bukit, jadi di mana pun tentara kami bersembunyi, mereka bisa menembaki kami dengan senjata berat dan peledak,” katanya.
Juru bicara militer Filipina, Mayor Filemon Tan, mengatakan operasi militer ini dilakukan Filipina setelah serangkaian penculikan warga asing oleh Abu Sayyaf. Pada Jumat (8/4/2016) lalu, mantan pastur Italia yang disandera selama enam bulan akhirnya dilepaskan.
Abu Sayyaf juga menculik 10 warga Negara Indonesia (WNI) awak kapal Brahman 12 yang menarik tongkang bermuatan batu bara belum lama ini. Namun, pemerintah Filipina menolak TNI masuk ke Negara itu untuk melakukan operasi pembebasan.
EmoticonEmoticon